Wednesday, August 24, 2011

R A F F A + E V A N : Chapter 3



Chapter 3

Cowok Seksi?










Sudah dua bulan berlalu dan hubungan persabahatan gua dengan Evan semakin erat. Sampai-sampai gua curiga ada yang mikir gua sama Evan ini pasangan gay lagi. Hihihi... latihan fitnes gua dengan Evan masih terjadi, Evan dengan semangat 45 terus memaksa gua untuk latihan fitnes, entah gua males atau capek dia akan terus nyeret gua untuk fitnes. Penilaian badan sekarang udah menjadi seperti kebiasaan bagi gua. Rasanya udah biasa banget gua telanjang depan Evan, dimana Evan dengan leluasa pegang bagian tubuh manapun yang dia mau.


Hari sabtu gua menyempatkan diri untuk kembali ke rumah. Gua kangen rumah dan gua kangen cewek gua. Setelah sampai di rumah gua istirahat sebentar lalu sorenya gua ke rumah cewek gua. Awalnya sih Cuma ngobrol-ngobrol doang dan bercanda. Namun ketika kedua orang tuanya berangkat kondangan dan kita disuruh di rumah aja jangan kemana-mana sampai mereka kembali, maka kita mematuhinya dengan masuk ke dalam rumah, kunci pintu dan masuk ke kamar. Di kamar langsung saja kita saling menanggalkan pakaian dan melakukan hubungan seks.


Jangan pikir anak SMA jaman sekarang lugu-lugu. Sebagian besar dari mereka malah lebih mengerti masalah seks dibanding sebagian dari orang tua yang ada. Gua dan Gadis pertama kali melakukan hubungan seks ketika gua kelas 3 dan dia masih kelas 2 SMA. Kita selalu melakukan safe seks dengan selalu memakai kondom. Namun frekuensi hubungan seks kita gak sering, sama yang sekarang berarti baru 5 kali gua berhubungan seks sama dia.


Gadis bukanlan tipikal cewek yang pintar bercinta. Dia tipe cewek yang nurut aja diapain. Mau misionaris kek, mau doggy style kek, mau woman on top kek, mau berbagai gaya kamasutra kek, semuanya dia nurut aja. Biasanya gua yang lebih pro aktiv dalam urusan ranjang.


Setelah selesai, seperti biasa, gua dan gadis bersantai sejenak dalam ketelanjangan kita dibalik selimut. Gadis membuka Ipad-nya dan langsung online. Ia kemudian membuka profil facebook gua karena gua bilang si Evan baru tag foto baru. Hasil dari jalan-jalan gua sama temen-temen kampus ke dufan. Kala itu karena dosen gak ada, maka kita ramai-ramai jalan ke dufan. Seperti biasa, Evan paling heboh kalo udah sampai dufan. Semua wahana dinaikin semuanya. Mulai dari istana boneka sampai tornado dia sabet semuanya.


“Eh naik Kora-kora yuk, seru!” Evan mengajak dengan semangat.


Ayooooo....


“Eh naik Histeria yuk, kayanya asik tuh!”


Ayooooo....


“Eh naik halilintar yuk!”


Ayoooo.... dengan beberapa temen cewek yang nggak ikut. “Ah gak mau ah, ntar gua mandul!” Gimana caranya coba?


Berikutnya...


“Naik tornado kayanya lucu tuh. Naik yuk!”


Cuma berenam yang naik Tornado, 2 cewek dan sisanya cowok termasuk gua dan Evan. Setelah selesai.


“Eh, naik lagi yuk. Kan lagi sepi!”


Beramai-ramai menjawab : “Naik aja sendiri!”


Dan Evan naik tornado sendirian. Yang lain pada nonton sambil geleng-geleng kepala.


“Itu anak waktu masih dikandungan ibunya makan apa ya?” Kata salah satu temen gua.


“Makan badak kali.” Gua nyeletuk.


Waktu istirahat mendadak Evan menggeluarkan blackberrynya dan mendatangi gua.


“Raff, kita foto berdua yuk. Setelah gua melihat sejarah elu dan gua, kayanya kita blum pernah foto bareng deh. Foto bareng yuk! Lumayan buat kenang-kenangan, hahaha...”


“Oh, oke.”


Dan terjadilah, gua berdua foto bareng Evan. Awalnya foto-foto sok cool, namun kemudian berubah foto-foto jadi senyum-senyum dan ketawa-ketawa sampai akhirnya foto gokil-gokilan. Dan satu foto yang diupload dia ke facebook adalah yang mungkin merupakan foto terbaik. Dimana gua dan Evan saling berpelukan satu tangan dan tersenyum lepas menatap kamera. Foto yang cantik. Di foto tersebut gua dan Evan tampak begitu bahagia, begitu dekat, begitu saling menyayangi tampak seperti dua sahabat yang sedang bahagia.


“Ini temen kos kamu?” tanya gadis ketika dia melihat foto tersebut. “Yang namanya Evan?”


“Iya, gimana menurut kamu orangnya?”


“Ih sekilas tuh kaya artis korea ya. Dia blesteran ya?”


“Iya, kalo gak salah. Pokoknya ada campuran kanada sama indonesianya deh. Ada turunan korea juga sih, tapi dikit kayanya.”


“Cakep ya, manis lucu gitu orangnya. Kayanya orang bersih lagi.”


“Tapi gantengan aku kan pastinya.”


“Enggak.”


“Dih, parah banget, pacar kamu sendiri juga, ckckck...”


“Iya, disini tuh Evan cakep banget. Hihihi, kamu kalah. Kamu kan cokelat.”


“Hehehe, tapi kamu kan suka sama cokelat. Makanya kamu juga suka sama aku, aku kan kulitnya cokelat. Enak lagi, hahahah...”


“Dasaaaar....” gadis mencubit manja lengan gua. “Tapi ya, jujur, aku suka foto ini. Aku suka ngeliat kalian di foto ini. Kalian tampak begitu bahagia, seperti dua sahabat bahagia. Senyum kalian begitu lepas, rasanya semuanya sempurna aja di foto ini.”
Gua juga kembali menatap foto tersebut dan mau gak mau harus setuju. “Yeah, kamu emang bener. Aku juga suka foto ini. Foto ini benar-benar bagus.”


Kita masih tidur-tiduran sampai sekitar jam 7 malam, ketika kedua orang tuanya pulang, kita pamit untuk pergi nonton. Dan sekitar jam 12 malam gua mengantar Gadis kerumahnya dan kembali pulang.




-  http://www.verterusvoso.blogspot.com  -




Senin gua kembali ke kosan. Karena senen gak ada jadwal kuliah jadi gua bisa kekosan siang-siang. Begitu tiba, gua liat Evan lagi molor di kasurnya. Dengan dress code andalanannya, celana pendek sepaha berwarna hitam. Evan itu eksebisionis, dia senang pemer badannya. Gua yakin, kalo pamer kontol itu wajar di Indonesia, mungkin Evan bakalan ke kampus dalam keadaan bugil. Hehehe, lebay juga sih.


Melihat Evan yang tidur begitu pulas dan damai seperti bayi yang dibuang orang tuanya, gua jadi terhipnotis untuk juga tidur. Maka gua pun meletakan tas gua, melepaskan sepatu gua, menanggalkan kaos gua, melepaskan jeans gua dan tidur dengan boxer saja. Begitu lelah dan begitu nikmat rasanya dikasur tersebut sehingga gua cepat terlelap. Namun satu hal yang gua lupa, dan ini menurut gua benar-benar tolol. Gua melakukan itu semua tanpa ingat untuk menutup pintu kamar kos gua. Maka jadilah dari siang sampai malam, gua dan Evan tidur dalam keadaan semi bugil dan pintu kos terbuka. Sebuah pemandangan indah bagi para gay ataupun cewek. Mereka bisa leluasa melihat dua cowok seksi tidur dengan hanya mengenakan celana pendek.




-  http://www.verterusvoso.blogspot.com  -




“Raff... raff... woy Raffa, bangun! Kebo banget dah lo ah tidurnya.”


Sayup-sayup gua mendengar suara pengganggu tersebut. Lalu akhirnya gua membuka mata yang melihat Evan yang tampak baru mandi membangunkan gua. Tau baru mandi karena badannya bau sabun.


“Kenapa sih bangunin gua?”


“Diajak makan diluar tuh sama anak-anak kos. Mandi gih lo sana.” Kata Evan sambil melepaskan handuknya dan berbugil ria mencari pakaian di lemari.


“Ah males gua, masih ngantuk. Elu-elu aja deh yang pergi sana. Ntar lo bawain gua makanan.” Kata gua sambil kembali memeluk bantal guling.


“Yeee, katanya kita berdua harus ikut.” Kata Evan. “Gua juga kalo gak dibanguni si Margo juga gak bakalan bangun. Elu ya, tidur lupa nutup pintu. Udah gak tau dah siapa aja yang udah ngeliat kita tidur kaya gini.”


“Haaah?” gua terlonjak kaget. “Gua lupa nutup pintu ya? Buset, berarti dari siang kita tidur gak nutup pintu dong. Paraaaaahhhh...!!!”


“Udah ah, bodo ah, elu mandi gih sana, entar lagi ke berangkat ke setia budi. Makan disana.”


Gua akhirnya menurut, gua bangkit lalu mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.


Singkat cerita kita sudah asik-asik ngobrol setelah makan di salah satu restoran di setia budi. Lagi asik-asiknya ngobrol tiba-tiba si Misca mengeluarkan hapenya.


“Eh elo-elo pada mau liat, gak, finalis L-Men 2020.” Kata si Misca sambil jarinya gerak-gerak di layar hapenya. “Keren loh, eksklusif Cuma dari hape gua. Rahasia terungkap! Foto dua finalis L-Men 2020 lagi tidur. Wuakakakkaak...!!! seksi banget kan!”


Misca menunjukan foto gua lagi tidur terlentang dengan hanya mengenakan boxer aja. Kemudian pas digeser berikutnya ada foto Evan yang tidur tengkurep dengan memeluk bantal guling. Sontak semua saling rebutan untuk ngeliat dan setelahnya pada ketawa ngakak.


“Wuakakakak, gokil! Parah! Lo berdua eksebisionis banget dah, tidur aja pake buka pintu segala, kaya kurang dingin aja AC di kamar lo. Wuakakakakak...!!!” si Margo gak berenti-berenti ketawa.


“Iya, seksi banget dah ah!” sahut si Riko yang juga cekakakan dari tadi.


“Kalian ya, mentang-mentang badannya pada bagus pamer-pamer deh. Mis, elu upload ke facebook gih cepetan. Biar heboh anak-anak.” Kata si Nanda.


“Eh jangan dong, ah parah ah. Malu tauk!” Gua kelabakan. “Apus-apus ah! Ini \"adult content\".grafi.”


“Tau,” sahut Evan. “Mis, elo kok kejam banget sama kita. Kita tuh jadi seperti Luna Maya dan Ariel Peterporn tauk. Korban kalian.”


“Biarin, habis siapa suruh tidur bugil gak nutup pintu. Untung aja kalian tidurnya misah, coba kalo tidurnya satu ranjang, lebih heboh lagi tuh. Wuahahahahah...” kata Misca begitu bahagia dan begitu puas.


“Tapi emang harus difotoin, apa? Aturan sebagai teman yang baik kalian nutupin pintu kamar kita dong, huh. Ngambek ah gua.” Kata Evan.


“Wuakakakak, tidak. Mendingan gua foto buat kenang-kenangan, wuakakakak...” kata Misca.


“Heh, Mis, Elo kejam banget sih.” Si Evan mendadak menatap Misca dengan begitu bengis dan geram. “Asal lo tau ya, sampai kapanpun elu gak bakalan dapetin cintanya Farrel. Cintanya Farrel Cuma buat fitri tauk! Elo jangan harap bisa rebutin farrel dari tangan fitri.”


Mendadak semuanya berhenti ketawa dan bengong.


“Hah? Kok jadi nyambung ke sinetron Cinta Fitri sih?” tanya si Nanda bingung.


“Iya, gak di Cinta Fitri gak disini, yang namanya misca tuh jahat orangnya.” Kata Evan pura-pura ngambek.


“Euuuuh, deh Evan ngambek ya, huhuhuhu...” Kata misca sambil memeluk si Evan. “Sini-sini netek dulu sama mamah.”


“Ogah-ogah-ogah, najis deh gua.” Kata si Evan menghindar.


“Diiih, van, emangnya elu gak suka toket cewek?” kata si Margo.


“Nggak!”


Zzebb! Mendadak semuanya diam menatap Evan, dan Evan sepertinya langsung menyadari semuanya.


“Maksud gua, gua gak suka sama toketnya si Misca. Kaya tutup panci soalnya.”


Sontak semuanya meledak ketawa.


“Anjrit! Lo bilang tutup panci. Melon nih!” Kata si misca tidak terima. “Tuh si Nanda yang tutup panci, wuakakakak...”


“Eeeh kurang ajar.” Kata nanda juga tidak terima. “Gua tuh buah kelapa tauuuk...!!!”


Mendengar perkataan si Nanda ledakan tawa kembali terdengar lebih besar. Semuanya ketawa. Dan seterusnya tawa dan canda terus terjadi sampai jam 12 malam dan kita akhirnya kembali pulang ke kosan.




-  http://www.verterusvoso.blogspot.com  -




Jumat larut malam, Evan baru saja menyelesaikan tugasnya (akhirnya mau juga dia ngerjain tugas) dan tampak ngantuk berat. Ia bahkan langsung ketiduran tanpa mematikan laptopnya dulu. Ketuan banget dah malesnya.


“Van... van... laptop lu matiin tuh, abis ntar baterenya!” Kata gua dari kasur seberang. "Van...!"


Evan tidak menjawab, sepertinya dia udah tidur karena kecapekaan. Maka gua berbaik hati untuk mematikannya, gua ambil laptop si Evan dari pangkuannya dan membenarkan posisi tidur Evan yang tadinya duduk bersendar jadi tiduran, serta menyelimutinya. Kemudian gua melihat tampilan laptopnya yang masih menampilan jendela Microsoft Word 2010. Gua klik save dan menutupnya.


Mendadak ide nakal gua muncul, gua pengen cari siapa tau ada video bo.kep di laptopnya Evan. Maka gua membuka explorernya. Evan pernah nunjukin sekali tempat penyimpanan video-video bo.kepnya dipedalaman folder sana akhirnya muncul 3 buah folder yang bertuliskan “Hot Picture”, “Hot Video”, dan “Hot-Hot” gua membuka hot video dan langsung melihat puluhan video bo.kep straight. Gua tonton satu persatu dan ada satu hal yang gua dapat (dan belum gua sadari maksudnya waktu itu) bahwa disetiap video tersebut, walaupun itu video por.no straight, tapi model cowoknya cakep-cakep semua dan berbadan seksi semua. Model ceweknya ada yang jelek ada yang cakep, tapi model cowoknya cakep-cakep semua.


Gua hendak menutup dan menyelesaikan itu semua sampai gua ingat ada satu folder yang namanya “Hot-Hot” yang gua pikir pastinya isinya jauh lebih hot dari yang video. Maka gua mengkliknya. Didalam folder tersebut ada lebih banyak folder lagi dan gua mengklik salah satunya. Dan terkejutlah gua dimana di folder tersebut banyak foto cowok-cowok seksi yang hanya memakai celana dalam saja. Begitu gua hendak mengklik salah satu untuk melihat lebih jelas, mendadak layarnya menjadi gelap dan gua tahu itu artinya batere laptopnya habis. Gua menutup layar laptopnya sambil bengong. Untuk apa Evan punya banyak foto cowok-cowok begitu. Cuma pada pake celana dalam doang lagi. Wah, Evan ini aneh-aneh aja. Apa jangan-jangan ada yang nggak beres nih?


Gua akhirnya menyelesaikan tugas gua sampai jam 1 pagi dan kemudian mematikan laptop gua dan tidur. Bayangan foto-foto cowok seksi di laptop Evan yang mana adalah cowok juga, berkecamuk di pikiran gua.








Bersambung ke Chapter 4

No comments:

Post a Comment